Dinginnya
malam ini, membuat gue semakin bingung. Gimana, masa depan gue kelak? jika gue
harus tetap menjadi jomblo abadi. Malam-malam kedinginan, ngak ada yang bisa di
ajak ngobrol. Apalagi, gue tinggal di pabrik kalau malam terasa sepi banget.
Gue hanya ditemani nyamuk dan sapi-sapi yang berkeliaran di halaman pabrik.
Jika
yang memiliki pasangan sih enak, tinggal telepon-teleponan. Nah gue, yang
jomblo abadi ini mau telepon siapa? Mau telepon teman cowok malem-malem gini,
di kira kangen. Jangan-jangan gue dibilang homo lagi. Ngak salah, kalau galau
itu selalu menjadi trading topic di twitter. 
Kapan
ya, gue ngak jadi jomblo abadi lagi, Dan bisa melepas masa lajang gue. Kadang
gue berpikir, gimana mau melepas masa lajang, orang pacar aja kagak punya. Apa,
gue bakalan masuk dalam buku sejarah ya, Atau masuk museum rekor Indonesia.
Karena kejombloan gue ini udah sampe pada tingkat rekor dunia. Bayangkan aja,
pacaran aja gue ngak pernah, Liat orang pacaran sering.
Pengen
rasanya, gue memiliki seorang pacar, tapi dengan satu syarat sekali pacaran
ngak boleh putus. Jadi yang benar-benar jodoh gue. Tetapi gue rasa itu ngak
mungkin. Bukannya pacaran itu sebenarnya “coba-coba mencari jodoh.” Pemahaman
gue tentang cinta juga rendah banget. Bisa dikatakan pemahaman gue tentang
cinta itu bagaikan setitik embun sedikit banget.
Apalagi
kalau suasananya kayak gini, udah dingin, sepi, dan sendirian pula. Apa yang
gue bisa lakuin, mau nangis? Siapa yang dengar juga, mau triak? Cuma bikin
capek kan nih pabrik sepi banget, mau ketawa sendiri? Udah sering, sering gue
menertawakan hidup gue sendiri. Kadang, gue berusaha tetap stay cool dan berpikir positif siapa  tahu, jodoh gue bakal datang dengan
sendirinya. Tapi sampai sekarang disaat gue udah ber-usia dua puluh dua tahun,
tetap saja ngak ada yang namanya jodoh itu datang. 
kadang,
dalam kesendirian gue berpikir. Bahwa menyandang status jomblo abadi itu
sangat-sangat berat sekali. Di mata teman-teman di kira gue homo. Di mata
cewek-cewek di kira gue ngak laku. Atau mungkin status jomblo abadi gue harus
di tambah menjadi jomblo abadi dan jomblo apes. Atau jadi jomblo abadi dan apes
kuadrat. Masak iya, gue harus tetap jadi jomblo abadi, di tengah-tengah
keramaian cinta. 
Gue
merasa, malam yang dingin ini. Membuat gue semakin paham disamping tubuh gue
yang kedinginan. Cinta gue juga kedinginan, dingin karena ngak ada yang mau
nge-hangatin cinta gue. Jika di tengah keramaian, gue seperti berjalan di dalam
foto kamera DSLR. Yan ter-ekspose Cuma gue aja, yang lain hanya nampak seperti
bayangan. Dikarenakan yang jomblo Cuma gue di tengah-tengah keramaian itu.
          Dan, satu impian gue jika suatu saat
nanti gue menemukan jodoh hidup. Gue akan belajar, bagaimana menyenangkan jodoh
gue. Mencintaianya dengan tulus, dan menerima segala kelebihan dan
kekurangannya. Dan gue, akan belajar sebanyak mungkin agar di dalam hubungan
gue dengan jodoh gue kelak, tidak akan terjadi trauma cinta. 
Dan
kata-kata terakhir ini, dari hati gue yang paling dalam. Jika jodoh menemukan
gue, gue akan menjadi penjaring-penjaring yang baik, dan jika gue berhasil
menjaringnya.  Gue akan, menikmati dia,
mecintai dia, dan meng-hargai dia seperti gue menghargai seluruh perjalanan
hidup gue.
                                                        
                 --With Love Welly
Hermanto--
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar